DIKISAHKAN bahwa Khalifah Harun Al-Rasyid mengirimkan anaknya
kepada Imam Syafii untuk belajar dengannya.
Imam Syafii lantas mempersilahkan sang putra khalifah tersebut
dan kemudian beliau bertanya, “Apakah engkau putra khalifah Harun Arrasyid?”
“Ya,” jawab sang pemuda.
“Plaaaaak..” seketika itu juga Imam Syafi’i menempeleng tepat di
wajah sang pemuda tersebut.
Sang Putra khalifah merasa bingung atas tindakan yang dilakukan
oleh Imam Syafi’i sehingga beliaupun pulang dan menceritakan apa yang terjadi
kepada ayahnya.
“Apakah engkau yakin tidak melakukan apa-apa dan lantas Imam
Syafi’i memukulmu tanpa sebab?
“Ya,” jawab anaknya.
Sang Khalifah pun lantas pergi menuju Imam Syafii. “Apakah
anakku melakukan kesalahan?” tanya Khalifah kepada Imam.
“Tidak,” jawab Imam.
“Saya tahu bahwa engkau memukulnya bukan tanpa sebab, dan saya
tahu bahwa kau ingin memberikan pelajaran di balik semua itu, maka katakanlah
supaya aku mengetahuinya.”
“Anakmu tidak bisa baca tulis dan saat dia besar nanti akan
menjadi seorang khalifah. Adapun mengapa aku memukulnya, agar ia mengetahui
arti ketidakadilan dan kedzaliman, sehingga ketika dewasa, ia tidak akan
melakukan kedzaliman dan ini lah pelajaran pertama dariku untuknya.”
dedih mulyadi/islampos.com
Tidak ada komentar