Apakah
saat ini aku sudah membahagiakan kedua orang tuaku? Pertanyaan sederhana ini
sangat sering terlintas di pikiranku, bahkan sanggup membuat tidurku tak
nyenyak. Ini karena aku terlalu sibuk dengan duniaku sendiri yang kujalani,
sehingga aku telah lupa bahwa ada dua orang penting dalam hidupku yang telah
aku abaikan.
Kebahagiaan dua orang yang seharusnya menjadi
suatu prioritas utamaku, malah justru harus tersisihkan oleh hal yang tidak
semestinya aku lakukan.
Apalagi saat mengingat resolusiku pada tahun
lalu “ aku ingin menjadi orang yang sukses agar bisa membanggakan dan
membahagiakan kedua orang tuaku”.
Namun kenyataannya yang terjadi sepanjang
tahun ini, aku masih belum bisa mewujudkan resolusiku dan cita-citaku itu, dan
kini aku sudah berada di tahun yang baru lagi.
Setelah lama aku merenung dan menyendiri,
akhirnya aku menemukan sebuah jawaban atas segala pertanyaan yang selalu
menghantui dalam hidup ini.
Ternyata aku lebih mementingkan diri sendiri
daripada membahagiakan kalian berdua, ayah dan ibu.
Aku hanya bisa untuk menyesali kegagalan yang
telah aku alami. Aku yang seharusnya bisa menjadi seseorang yang bisa untuk
kalian banggakan, justru malah mengecewakan kalian. Hanya kata maaf saja yang
bisa aku ucapkan atas kegagalanku untuk membahagiakan kalian.
Kasih ibu sepanjang masa dan kasih ayah tak
terhingga, itu yang membuatku semakin merasa bersalah kepada Ayah dan Ibu.
Aku lupa bahwasannya ada yang lebih penting di
bandingkan dengan kebahagiaanku sendiri, yaitu kebahagiaan kalian berdua, ayah
dan ibuku tercinta.
Ayah , Ibu.
Izinkanlah aku, anakmu ini untuk menebus semua kesalahan yang
telah dilakukannya selama ini. Berikanlah aku kesempatan lagi untuk memperbaiki
diri ini, supaya aku bisa menjadi seorang yang memiliki pribadi yang lebih baik
lagi. Aku tahu, bahwa ini semua tidaklah mudah untuk dijalani.
Namun aku ingin selalu berusaha dan mencobanya dengan sekuat
tenaga. Walau apapun nanti hasilnya, aku memohon kepada kalian berdua, untuk
jangan pernah menyesal karena telah melahirkanku ke dunia ini.
Ayah
, Ibu.
Kini aku berlutut di hadapan kalian berdua, untuk memohon maaf
atas segala kesalahan yang telah aku lakukan selama ini. Aku berlutut di
hadapan kalian dan memohon doa serta restu dari kalian berdua agar apa yang
menjadi keinginan dan juga harapanku bisa menjadi suatu kenyataan.
Doakanlah aku, supaya aku bisa menjadi seorang anak yang
berbakti kepada kalian berdua. Doakan aku, supaya aku bisa menjadi seorang anak
yang mampu untuk membanggakan kalian berdua. Doakan aku, supaya aku mampu
menjadi orang yang sukses dan berhasil untuk membahagiakan kalian berdua.
Karena apabila tanpa maaf, doa serta restu dari kalian berdua,
mustahil atas apa yang menjadi keinginan dan harapanku itu untuk bisa menjadi
suatu kenyataan.
Ayah,
Ibu.
Semoga kegagalan yang telah aku alami tahun ini tidak akan
terulang lagi di tahun 2017 nanti. Mulai sekarang aku akan berusaha untuk
belajar dari kegagalan untuk memulai menata masa depanku menjadi lebih baik.
Jadi berikanlah diriku doa serta restu kalian, supaya apa yang aku inginkan dan
juga apa yang aku impikan bisa menjadi suatu kenyataan. Yaitu suatu keinginan
dan impian untuk membanggakan serta membahagiakan kalian berdua, wahai Ayah dan
Ibuku tersayang.
Sumber:
Pokoknya.com
Tidak ada komentar